Salahkanlah Dirimu!

Dalam kehidupan kita tentu saja masalah silih berganti datang menjupai kita entah hanya say hello atau bahkan sampai betah dengan kita beberapa waktu lamanya. Dalam menghadapi masalah yang ditemui, setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk menghadapinya meskipun masalah yang dihadapi merupakan satu masalah yang sama. Tadi pagi ketika kami masih dalam perjalanan menuju tempat reuni keluarga dari pihak ayah di daerah Wiyung aku dapat pelajaran yang lumayan untuk ditulis ulang agar kedepannya dapat mengingat-ingat kembali pelajaran yang kudapat hari ini.

Singkat cerita aku bertanya kepada Abi tentang LSM. Apakah LSM itu? kerjanya apa? cara kerjanya bagaimana? apakah sama seperti PT? dan pertanyaan lain yang aku sudah lupa rinciannya. Namun, di tulisan in aku tidak bermaksud untuk menjabarkan jawaban yang aku terima dari Abi perihal pertanyaan di atas melainkan sebuah pelajaran yaang tidak sengaja muncul ketika kami sedang asyik berbincang dengan LSM.

Ketika Abi sampai di penjelasan bahwa dana CSR perusahaan yang disalurkan kepada masyarakat langsung itu presentasenya lumayan terpotong daripada dana yang telah diberikan oleh perusahaan pemberi dana CSR, Abi berkomentar  

"Ya, orang yang pintar kan memanfaatkan kesempatan yang ada kak. Salah siapa kok mau diakalin sama orang pintar yang licik?. Ya seperti penjajahan. Salah siapa kok kita bisa dijajah. Coba kalo kita kuat pasti nggak bakalan dijajah" -jelas abi.

"iya sih"- jawabku singkat sambil mengangguk menyetujui.

"Ya seperti jika kamu kemalingan. Jangan sibuk dengan menyalahkan malinya. Orang malingnya itu sudah jelas salah kok masih kamu salah-salahkan. Harusnya kamu menyalahkan dirimu sendiri kenapa kok masih bisa kemalingan. Kenapa sistem pengamananmu lemah dan sebagainya. Kalo kamu memakai pola pikir seperti itu maka akan ditemukan solusi untuk kedepannya nggak hanya sibuk nyalahin orang lain tapi malah nggak melakukan perbaikan apa-apa untuk mencegah hal itu terjadi kembali." - tambah abi.

Dalam hati aku mengiyakan penjelsan abi. Iya sih bener juga mirip dengan jika menjadi ketua tapi menemui pekerjaan yang nggak selesai dilakukan sama anggota daripada ngomel-ngomel terus samapi buat capek fisik dan hati mending ambil alih aja sambil diomelin kan bisa negur anggota sekaligus pekerjaan tetap lanjut. Ah pingin acara lagi deh wkwkwkwk

Posting Komentar

Start typing and press Enter to search